BRIM 2015

Bulan nie.. Dec 2014.. Semua pakat sibuk dok kemaskini BRIM.. hihih.. ada juga yang baru nk mohon balik.. :D 

Semoga permohonan anda semua dilancarkan.. Berdasarkan Bajet 2015 baru2 nie.. Brim 4.0 ditambahbaik dengam menambah kan lagi nilai BRIM tersebut.. 


wah ini berita gembira kepada semua.. best2.. at least mengurangkan beban para ibu bapa dimana sesi persekolah bakal dibuka tidak lama lagi.. boleh lah tampung ckit2 mana patut kan.. disini saya sertakan syarat kelayakan untuk mohon BRIm 2015.. semoga berjaya kepada semua pemohon BRIM 2015.. :D



0 comments:

Kerajaan Brunei Haramkan 19 Perkataan Ini Untuk Orang Bukan ISLAM

Sepertimana yang kita tahu, Hukum Hudud telahpun dilaksanakan di Brunei. Kini pula Kerajaan Brunei juga telah mengharamkan penggunaan 19 perkataan, termasuk ALLAH dan masjid, oleh orang bukan Islam di negara itu.



Brunei Times melaporkan, pengharaman itu berkuat kuasa bulan ini di bawah Kod Panel Syariah.

Lain-lain perkataan diharamkan adalah azan, baitullah, al-Quran, fatwa, firman ALLAH, hadis, haji, hukum syarak, Ilahi, kaabah, kalimah syahadat, kiblat, imam, mufti, mukmin, solat dan wali.

Pegawai Undang-Undang Syariah Kanan Unit Undang-Undang Islam Hardifadhillah Mohd Salleh berkata, Kod Penal Syariah juga diguna pakai kepada bukan Islam, termasuk kesalahan berzina dengan pasangan Islam, minum arak di tempat awam dan khalwat dengan pasangan Islam.

“Jika sabit kesalahan, hukuman adalah denda sehingga B$4,000 (RM10,400) dan/atau satu tahun penjara. Bagi pesalah zina yang dilakukan oleh seorang Muslim yang sudah berkahwin dan yang sudah berkahwin tetapi bukan Islam, kedua-dua mereka boleh dikenakan hukuman rejam sampai mati jika kesalahan itu dibuktikan oleh pengakuan atau kesaksian empat saksi,” katanya.

Menurutnya, mana-mana pihak yang menghasut lelaki atau wanita Islam bercerai atau tidak menjalankan kewajipan terhadap pasangan masing-masing, boleh dikenakan denda sehingga B$4,000 (RM10,400) dan/atau penjara setahun.

“Mana-mana ibu atau bapa beragama Islam yang ikhlas menyerahkan anak mereka dipelihara oleh orang bukan Islam, boleh dikenakan denda sehingga B$20,000 (RM52,000) dan atau penjara lima tahun,” katanya

3 comments:

Kesan Zikir Terhadap Otak



Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna.

Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktiviti yang kita lakukan dan kefahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah daripada aliran interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.

Oleh itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya satu aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. Apabila zikir disebut berulang-ulang kali, aktiviti saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan.
Otak mula memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.

Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember 1993. Satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington dan ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar.

Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai perkataan benda. Mereka dikehendaki membaca setiap perkataan tersebut satu persatu dan mengaitkan perkataan-perkataan dengan kata kerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bahagian berbeza otak mempamerkan peningkatan aktiviti saraf, termasuk di bahagian depan otak dan korteks. Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.

Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekali gus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kecergasan otak dan menambah kemampuannya.

Oleh itu, saudara-saudaraku se-Islam, ketika saintis Barat baru menemui mukjizat ini, kita umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang enteng kepentingan berzikir dan mengabaikannya.

0 comments:

Kenalilah Tulang Rusuk Kita!

Hye allz.. lamanya x update blogs.. maklum la sekarang kan cuti sekolah.. banyak undangan kenduri kawen.. ahaks.. kadang2 tu dlm sehari smpai 5 kenduri.. hahah.. dah berderet2 beg kenduri niee.. hihih kenyangg.. ok sempena kenduri yg banyak nie nk kongsi cerita pasal tulang rusuk.. bukan tulang untuk buat sup tulang yaa.. hahaa.. ayat sweet specially for u allz.. sebelum layan cerita tulans rusukk.. cheerss :D

  • i love you not because who you are, but because of who i am with you.
  • to the world you may be one person, but to one person you may be the world 

Baginda Mulia Rasulullah Saw. Pernah bersabda, “Barangsiapa menikah, maka dia telah memperoleh setengah bagian dari agamanya.. Maka bertakwalah kalian untuk memperoleh sebagian lainnya..” (HR Al-Hakim)
Begitu agungnya kata-kata suci itu, begitu dalamnya makna sebuah pernikahan di hadapan Nabi mulia kita, yang di dalamnya menjaminkan seseorang dari kalangan manapun juga, dari kondisi apa pun juga, dia akan memperoleh sebuah jalan ketakwaan di dalam keberagamaannya, dengan cara melewati terlebih dahulu sebuah pernikahan!
Tentunya jika Beliau Saw. mengungkapkan sebuah kalimat seperti itu, berarti makna sebuah pernikahan tidaklah sederhana, karena setengah bagian keberagamaan seseorang terjaminkan oleh hal tersebut. Jenjang pernikahan seseorang bukanlah menjadi perkara yang ringan sehingga setiap orang bisa berbondong-bondong begitu saja menempuh jalan tersebut tanpa berpikir panjang, tanpa perencanaan yang matang apalagi seringkali seseorang begitu mudah menikah dengan siapa saja yang dia anggap cocok, dan siap menikah, tanpa membangun perenungan terlebih dahulu.
Mengapa Nabi Suci mengungkapkan kalimat tersebut? Lantas sebesar apakah hikmah sebuah pernikahan?
Seringkali kita menemukan seseorang yang katanya siap untuk menikah, lantas cenderung mencari pasangan dengan kriteria-kriteria yang dibangun berdasarkan apa yang dia sukai dan yang tampak secara lahiriyah itu baik. Berdasarkan selera yang dia pahami saat itu bahkan dengan mengatasnamakan sebuah cinta, yang dasar cintanya pun tidak begitu jelas, orang dengan mudah dan dengan cepat pula merencanakan sebuah pilihan… menikah!
Seringkali pula, kita temukan di tengah masyarakat hari ini, seseorang yang begitu terbuai dengan pesona “cinta”, sehingga dia pun rela menempuh jalan pernikahan secara cepat. Segala ketakutannya akan dipandang orang yang terlambat menikah, yang tidak laku dan lain sebagainya, membuat makna pernikahan yang ada dalam benaknya adalah, hidup bersama, saling membahagiakan, saling menolong, tanpa ada keributan, cukup.
Semua itu senantiasa dikonotasikan sebagai kebahagiaan yang dia rasakan di dunia tempat berpijak hari itu. Ketika kebutuhan hidup terpenuhi, ketika harta mencukupi, ketika anak-anak bisa sekolah sampai jenjang tinggi, ketika pekerjaan yang dia mati-matian menempuhnya dapat menjamin kehidupannya hingga akhir pensiun kelak, membuat ukuran kebahagiaan hidup di dunia adalah menikah, dikaruniai anak, pekerjaan mapan, hidup tanpa masalah, rukun sampai akhir hayat…
Demikianlah masyarakat dunia luas memandang konsep sebuah pernikahan. Masyarakat barat pun meyakini sedemikian, sehingga bagi mereka yang tanpa agama pun, mereka bisa hidup bahagia di dunia. Tentu saja, akhirat di mata mereka adalah khayalan para penganut agama…
Di sisi lain, bagi sebagian masyarakat yang telah mengenal lebih dalam agama dan menjalankan syariat dengan taat, mengukur pernikahan yang agung dengan kerinduan mereka untuk bisa membangun pernikahan yang sakinah mawaddah dan rahmah. Sebuah tujuan luhur dambaan setiap Muslim.
Mereka cukup puas dengan kehidupan seperti itu. Tidak ada dalam benak mereka sebuah pertanyaan mendasar, misalanya; Mengapa harus mencintai Allah, Mengapa Allah menurunkan agama sedemikian rupa tapi faktanya umat Islam masih saja belum berhasil mengamalkan dengan benar keberagamaan mereka? Ketika antar umat Islam sendiri terjadi saling menyalahkan, saling menyerang, saling menghancurkan, saling bangga dengan kelompoknya sendiri, tapi cenderung memandang rendah kelompok lain,
Agama dipandang hanyalah sebagai perwujudan amalan lahiriyah yang telah Rasulullah Saw. ajarkan dan tidak perlu lagi membangun sebuah kesadaran baru bahwa apa yang lahiriyah telah jalankan seharusnya berimplikasi pada kesucian batiniyahnya, semisal sifat jujur, menghargai pendapat orang lain, mengakui perbedaan tapi persaudaraan tetap di jaga, tidak bergunjing dan membincangkan aib orang, serta semua amalan batin lainnya yang bisa jadi di mata mereka tidak ada hubungannya dengan ketaatan menjalankan ibadah lahiriyahnya…
Pertanyaan kita berikutnya pun muncul setelah melihat ungkapan agung Rasulullah tadi. Pernikahan seperti apa yang akan menjadi landasan kuat hingga setengah bagian agama tegak karenanya? Apakah keberagamaan seseorang cukup diukur oleh sekedar ketaatan yang tampak lahiriyah belaka? Lantas bagaimana perasaan kita ketika mengetahui berita pembunuhan tiga orang anak kecil, oleh ibunya sendiri, di bulan juni 2006 lalu? Tentu ini tamparan keras bagi kita, umat islam seluruhnya. Apalagi setelah mengetahui keluarga ini berasal dari pasangan suami-istri yang notabene merupakan aktivis sebuah masjid besar di kota Bandung. Potret keluarga taat beragama dalam pandangan masyarakat luas.
Lantas, keberagamaan seperti apa yang kemudian dapat dijadikan sebagai titik kerinduan, dan pengharapan kita? Seandainya syariat agama itu tegak, awal mulanya adalah ketika terbangunnya sebuah model pernikahan ideal, yang kelak buahnya adalah sebuah ketakwaan sejati di hadapan Allah… Sulitkah menegakkan model ideal sebuah penikahan agung macam ini?
Untuk itulah, semoga kiranya uraian dan ajakan renungan kali ini bisa memberi sudut pandang yang baru tentang sebuah konsep pernikahan dan penemuan pasangan sejati yang menjadi kerinduan setiap manusia di manapun berada..
Dan bagi saya, menuliskan judul “Mencari Tulang Rusuk Kita” sebagai simbol pencarian akan pasangan sejati yang telah Allah tetapkan di alam azali. Dengan pengertian bahwa ajakan renungan ini bukan hanya sekedar diperuntukkan bagi kaum laki-laki yang tengah mencari “tulang rusuk” nya yang hilang, tapi juga diperuntukan secara khusus bagi kaum perempuan yang menjadi “sang tulang rusuk” yang fitrahnya memang merindukan kehadiran pasangan sebagai tempat kembalinya ia, tempat bersandar dan sekaligus tempat dia menyerahkan seluruh urusan dunia dan akhiratnya kepada sang pemilik sejati “tulang rusuk” dirinya….
Kiranya Allah Yang Maha Penganugerah Cinta, senantiasa melimpahkan kita semua sebuah rasa cinta sejati… rasa cinta yang menjadi energi terbesar hidup yang akan membuat hidup lebih agung dan lebih bermakna, hidup lebih berharga dan makna indah rumah tangga akan lebih bisa dirasakan oleh setiap insan di manapun berada…
Kiranya Dia Ta’ala memenuhi dambaan setiap umat Muhammad Saw. akan tegaknya rumah tangga yang sakinah, tenang jiwa walaupun fisik diuji dengan berbagai dinamika kehidupan, dihadapkan pada ujian kemiskinan, ketakutan, dan pesoalan kesehariannya yang semakin lama semakin kompleks seiring dengan kompleksitas kehidupan pula.
Allah juga anugerahkan sebuah kehidupan mawaddah, tatkala setiap diri beserta pasangannya terikat kuat untuk saling meringankan satu sama lain, saling menyemangati, saling mengangkat, saling menutupi kekurangan, saling menggembirakan, saling mengokohkan.
Dan yang lebih luhur, kiranya Allah sebagai Sumber cinta, menganugerahkan kita semua sebuah kehidupan rumah tangga yang rahmah, dalam pengertian Allah anugerahkan kemampuan memberikan pertolongan kepada setiap diri dan orang lain, baik pertolongan secara jasad hingga diberikan kemampuan menolong hingga pada tataran jiwa. Mengenalkan jalan Ilahi, jalan keberserahdirian, mengalir dalam kehendak Allah Yang Mulia Yang Maha Segala…

0 comments:

KENAPA NABI MUHAMMAD SAW TIDAK MEMILIKI BAYANG-BAYANG


Semua sedia maklum, satu mukjizat Nabi Muhammad saw adalah baginda tidak mempunyai bayang kerana baginda itu sendiri adalah cahaya... Rahmatan Lilalalmin... 

Baginda dibangkitkan untuk menyempurnakan akhlak yang terpuji.. Baginda itu Nur Muhammad... Cahaya atas cahaya... Allahu Rabbi...

Ini adalah sabahagian rambut Rasululillah saw.... Rambut ini apabila disuluh tiada bayang... Jelas... Ini adalah rambut junjungan besar baginda Rasululillah... Rambut baginda masih hidup walaupun jasad baginda sudah tiada... Buktinya apabila rambut ini dipotong.. Ia akan kembali kepada panjang asal....

Sollu alan Nabi...
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ Ùˆَآلِ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ، ÙƒَÙ…َا صَÙ„َّÙŠْتَ عَÙ„َÙ‰ آلِ Ø¥ِبْرَاهِيمَ، Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ø­َÙ…ِيدٌ Ù…َجِيدٌ، اللَّÙ‡ُÙ…َّ بَارِÙƒْ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ Ùˆَآلِ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ، ÙƒَÙ…َا بَارَÙƒْتَ عَÙ„َÙ‰ آلِ Ø¥ِبْرَاهِيمَ، Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ø­َÙ…ِيدٌ Ù…َجِيدٌ 

Allahumma salli `ala muhammadin wa'ali muhammad, kama sallayta `ala ali ibrahim, innaka hamidun majid, Allahumma barik `ala muhammadin wa'ali muhammad, kama barakta `ala ali ibrahim, innaka hamidun majid.

ANTARA KEISTIMEWAAN RASULULLAH SAW

Memang Rasulullah SAW manusia hebat, tiada tara, tiada lawannya, jika dikatakan Nabi Yusof segak tapi Nabi Muhammad lebih segak, jika Nabi Daud dikurniakan dengan merdunya suara, tetapi suara Nabi Muhammad lebih merdu.

Mari kita lihat banyak lagi istimewanya Rasulullah SAW yang kita tidak tahu.

Rasulullah SAW tiada bayang-bayang:

Al-Hakim al-Tirmizi meriwayatkan daripada Zakwan: “Sesungguhnya Rasulullah SAW itu tidak mempunyai bayang-bayang sama ada ketika berada di bawah sinar matahari, mahupun bulan.”

Rasulullah SAW tidak dihinggapi lalat:

Al-Qadhi ‘Iyadh menyebut di dalam al-Syifa, dan al-’Azafi dalam Maulidnya: “Di antara keistimewaan Nabi Muhammad SAW, lalat tidak pernah menghinggapi baginda.”

Ia juga disebutkan oleh Ibnu Sabu’ dalam al-Khasa’is, dengan lafaz: “Sesungguhnya lalat tidak pernah hinggap pada pakaiannya.”

Beliau menambah: “Sesungguhnya di antara keistimewaan Rasulullah SAW, kutu tidak pernah menggigitnya.”

Istimewanya darah Rasulullah SAW:

Diriwayatkan oleh al-Bazzar, Abu Ya’la, al Tabrani, al Hakim dan al Baihaqi daripada Abdullah ibn al Zubair: “Bahawa dia pernah datang menemui Rasulullah SAW ketika sedang dibekam. Setelah selesai dibekam, Rasulullah SAW pun bersabda, “Wahai Abdullah! Pergilah kamu dengan membawa darah ini dan buanglah ia di suatu tempat yang tiada sesiapa pun melihat kamu.”

Tetapi dia meminum darah itu. Apabila pulang, Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Abdullah! Apakah yang telah kamu lakukan (terhadap darahku itu)?”

Jawabnya: “Aku telah meletakkannya di tempat yang tersorok yang aku ketahui ia sememangnya tersembunyi daripada pengetahuan orang.”

Rasulullah SAW bersabda: “Kemungkinan kamu telah meminumnya”. Kataku, “Ya!” Rasulullah SAW bersabda: “Celakalah manusia daripada kamu dan terselamatlah kamu daripada manusia.”

Peluh Rasulullah SAW wangi :

Imam Muslim meriwayatkan daripada Anas berkata: Rasulullah SAW pernah datang kepada kami lalu tidur sebentar (qailulah) di tempat kami. Baginda SAW berpeluh (semasa tidur). Ibuku datang membawa sebuah botol kaca lalu menadah peluh Rasulullah SAW yang mengalir itu. Rasulullah SAW pun terjaga lalu bersabda, “Wahai Ummu Sulaim! Apakah yang engkau lakukan?” Dia menjawab: “Peluh ini akan kita jadikan minyak wangi kita, ia adalah wangian yang paling harum!”

Nabi Muhammad SAW terpelihara daripada menguap:

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam al-Tarikh, dan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musannaf, serta Ibnu Sa’ad daripada Yazid ibn al-Asom, berkata: “Nabi Muhammad SAW tidak pernah menguap sama sekali.”

Keistimewaan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang tidak diberikan kepada Nabi-nabi yang sebelumnya adalah:

1. Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan kepada semua manusia dan jin. Sedangkan Nabi-nabi terdahulu hanya diutuskan kepada Kaumnya sahaja. (Hr Bukhari)

2. Dihalalkan harta rampasan perang (ghanimah) kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sedangkan tidak dihalalkan bagi manusia-manusia sebelum Nabi. (Hr Bukhari)

3. Semua tanah dan tempat di muka bumi ini boleh dijadikan tempat solat. (HBukhari)

4. Nabi-nabi dan ummat terdahulu tidak bersembahyang melainkan di tempat-tempat ibadah yang khusus. (Hr Ahmad)

5. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diberi bantuan ketika menghadapi musuh-musuh Islam dengan Allah SWT mencampakkan perasaan takut dalam hati-hati musuh sebelum sampai bertemu tentera-tentera Islam sejauh sebulan perjalanan. (Hr Bukhari)

6. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam diberi Syafaat. (Hr Bukhari) Syafaatnya untuk ummatnya bagi orang yang tidak melakukan syirik. (Hr Ahmad)

7. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diberikan “Jawamiul Kalim”. (Hr Muslim) Iaitu kalimah yang ringkas tetapi mengandungi banyak makna.

8. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah penutup bagi kenabian. (Hr Muslim)

9. Diberikan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah dari gedung di bawah arasy. (Hr an-Nisaei)

10. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam diberikan kunci-kunci bumi. (Hr Ahmad)

11. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang pertama diberi nama Ahmad. (Hr Ahmad)

12. Ummat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah yang sebaik-baik umat.  (Hr Ahmad)

13. Diampunkan dosanya yang terdahulu dan yang akan datang semasa dia lahir ke dunia lagi. (Hr al-Bazzar)

14. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam diberikan Telaga al-Kauthar di akhirat. (Hr al-Bazzar)

15. Mula-mula syaitan yang bersama Nabi Muhammad adalah kafir. Kemudian Allah SWT membantu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dengan Islamnya syaitan tersebut.

16. Dijadikan saf Ummat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam seperti saf para malaikat. (Hr Muslim)

والله أعلم بالصواب
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)

Wallahua'lam...

0 comments:

Kejayaan menempuh kegagalan

APABILA anak telefon saya dengan nada malu dan sedih semalam, bahawa dia mendapat 2A dan 3C, saya terus ucapkan, “Alhamdulillah, tahniah! ALLAH SWT telah memberi peluang keemasan kepada kamu untuk menjadi insan yang jauh lebih hebat satu hari nanti!” Anak saya terkejut.
Bagaimana?

Seorang pelajar saya melahirkan rasa tidak puas hati kerana markah peperiksaan midtermnya gagal. Saya recheck kertas jawapannya dan ternyata sememangnya gagal.

Maka, dia bertanya, “Xifu, dari sekolah rendah sampai universiti semester lepas, saya tidak pernah gagal. Bahkan, keputusan saya sentiasa cemerlang. Saya istiqamah! Solat saya jaga. Mak ayah saya taat. Bagaimana berguru dengan Xifu, saya boleh gagal!”

Saya terus menghulurkan kembali kertas jawapannya lalu berkata, “Ok, kamu nilai semula kertas jawapan kamu sendiri dan bagi markah berdasarkan penilaian kamu sendiri. Kamu jadi pelajar dan kamu jadi pensyarah.

Silakan.Nanti saya akan cuba merayu kepada pihak universiti bahawa ini markah kamu yang baru berdasarkan penilaian kamu sendiri. Kalau universiti terima, I have got no problem!”

Adakah mahasiswi ini berjaya memanfaatkan kegagalannya untuk menjadi insan yang lebih hebat?

Baru-baru ini, seorang ahli politik mengadu mengapa terlalu ramai pelajar Cina mendapat ijazah kelas pertama dibandingkan dengan pelajar Bumiputera. Pelajar Cina lebih kurang 8,000 dan pelajar Bumiputera lebih kurang 2,000.

Akibatnya, lebih ramai graduan Cina daripada Bumiputera di IPTS dikecualikan dari membayar PTPTN. Adakah ini konspirasi Cina berpakat dengan IPTS secara berkompromi dari segi pemarkahan?

Jika Bumiputera setuju dengan gaya fikir ahli politik ini, adakah Bumiputera akan menjadi lebih hebat dengan mengambinghitamkan kejayaan bangsa lain?

Sahabat karib saya zaman persekolahan, Eng Huat, sentiasa mendapat wang sagu hati daripada kaum kerabat untuk setiap A yang beliau dapat score dalam peperiksaan.

Dari dulu lagi saya mempersoalkan, mengapa tidak beri wang sagu hati juga jika mendapat C? Bukankah sahabat saya ini sudah bertungkus-lumus untuk mendapatkan A? Bukankah yang lebih penting ialah beliau berusaha?

Bila setelah saya peluk Islam, baru saya sedar betapa istimewanya Islam sebagai agama yang benar kerana kalau berijtihad (membuat keputusan agama) betul, saya akan diberi dua pahala.

Kalau salah, saya akan diberi satu pahala. Kalau saya merancang dan berusaha bersungguh-sungguh untuk menunaikan haji, tetapi saya gagal untuk menunaikan haji kerana tempoh hidup saya tamat, ALLAH SWT tetap janjikan saya haji mabrur, iaitu saya tetap mendapat pahala penuh haji!

Budaya dan sistem pendidikan kita terlalu menyalahkan para pelajar dan guru jika keputusan tidak memuaskan. Tetapi jika keputusan memuaskan, adakah budaya dan sistem pendidikan mendengar nasihat para pelajar dan guru tentang kelemahan budaya dan sistem pendidikan itu sendiri?

Terlalu banyak kelemahan dalam budaya pendidikan kita. Saya guna perkataan budaya selain daripada sistem kerana budaya melibatkan pendidikan rasmi di sekolah dan juga tidak rasmi seperti media, keluarga, masjid, iklan-iklan di jalan raya, rakan-rakan sebaya dan lain-lain.

Kalau sekadar sistem persekolahan berubah tetapi dikekalkan paradigma biar mati anak, jangan mati adat atau zon selesa, adakah pelajar-pelajar kita akan berjaya menjadi insan yang lebih hebat?

Saya tidak setuju sekolah Cina ditutup, tetapi jika semua subjek cemerlang tetapi bahasa Malaysia hanya mendapat lulus, bolehkan ini dikatakan kejayaan sebenar?

Adakah Obama akan berjaya menjadi Presiden kulit hitam yang pertama Amerika jika beliau bercakap bahasa Inggeris seperti Pua Chu Kang?

Kalau para Mahasiswa di IPTA/IPTS mendapat ijazah kelas pertama, tetapi menjadi ateis iaitu golongan yang tidak percaya kepada Tuhan, adakah mereka ini boleh dikatakan rakyat Malaysia yang berjaya, sedangkan Rukun Negara kita yang pertama ialah Kepercayaan Kepada Tuhan?

Anakku yang tersayang, ALLAH SWT telah memberi peluang keemasan untuk membuktikan yang anak mampu menempuh cabaran kegagalan untuk menjadi insan yang kesempurnaannya terletak pada ketidaksempurnaannya.

Kejayaan menempuh kegagalan adalah jauh lebih baik daripada mendapat semua A dalam kehidupan!

* Abdul Naser Abdul Rahman ialah tokoh pendakwah Perak

sumber : http://www.sinarharian.com.my/kolumnis/xifu-naser/papa-overexcited-upsr-3c-1.337230

0 comments:

Alamak perhatian kepada peminjam tegar PTPTN !!

Shamsul Anuar Nasarah



KUALA LUMPUR - Perbadanan Tabung Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN)  mengajak peminjam tegar yang tidak pernah buat sebarang bayaran balik untuk segera bertemu mereka sebelum penyenaraian nama peminjam tegar dalam Sistem Maklumat Rujukan Kredit Pusat (CCRIS) dikuatkuasakan.

Pengerusinya, Datuk Shamsul Anuar Nasarah berkata, masih ada tempoh lebih kurang sebulan sebelum 1 Januari 2015 untuk tindakan itu dikuatkuasakan, dan sepatutnya 173,985 peminjam yang tersenarai pada peringkat awal itu tampil berunding dengan pihaknya.

“Sejak daripada dahulu PTPTN mengamalkan sikap mesra pelanggan dan faham dengan situasi yang ada dan kita harap peminjam kita tidak terus menjauhkan diri.

“Datang berhubung dengan kita, rundingan boleh dibuat kerana apabila pelajar itu memulakan pinjaman dengan PTPTN bermakna mereka sudah menjadi sebahagian keluarga PTPTN,” katanya kepada Sinar Harian.

Pada awal November lalu, PTPTN mengumumkan seramai 558,475 nama peminjam dikenal pasti gagal membuat bayaran balik pinjaman sejak1997.

Daripada angka itu, mengakibatkan PTPTN gagal menerima bayaran balik berjumlah RM4.3 bilion yang mana dana itu boleh dimanfaatkan kepada 200,000 pelajar baharu sehingga mereka tamat belajar.




0 comments:

Mari belaja CSS

Hi all!

Todayz nak kongsi satu blog yang ajar CSS....
Happy Learning :D

0 comments:

Solok Lada

hr nie nak kongsi pasal makanan plk.. hiih
Dulu pernah juga makan nasi kerabu masa belajar kat arau dulu tp xde pn mende nie.. so aku engt kan nasi kerabu nie xbest mana pn.. hihii.. tp bila ada mende nie terus jadi nak makan hari2.. haha
terus cari resepi kat google.. perghh.. itulah penangan solok lada..
Memang sedap rasanya sebab dalam tu ada isi ikan + santan then tumbuk sekali lepas tu rebus dalam pati santan.. mmg xpernah buat pn.. hihi tgok resepi je.. Nie la resepi yang aku jumpa kat tenet..

Dari segi rebus/kukus tu sebenarnyr ikut nak bt cm ner.. kalu rebus tu ala kelantan.. kalu kukus tu ala terengganu.. so boleyh pilih nak masak cara macam mana..

Selamat mencuba :D 



Bahan2nya:
  • 6 cili hijau/lada solok
  • secawan kelapa parut muda
  • 1 ekor ikan kembong/2 ekor ikan sardin
  • 4 ulas bawang merah/1 labu bawang merah India
  • 1 ulas bawang putih
  • setengah inci halia
  • lada hitam 7 - 8 biji
Cara buat:
  1. Cili di belah tengah, buang biji dan urat tengahnya. Kemudian rendam seketika dalam air cuka.
  2. Kupas isi ikan mentah2.*tak payah direbus/panggang ikan, nanti hilang rasa manisnya *
  3. Tumbuk lada hitam, bawang merah, bawang putih dan halia.
  4. Campurkan kelapa dan isi ikan. Tumbuk lagi.
  5. Sesuaikan rasa dengan garam dan gula.
  6. Sumbatkan bahan2 yang dah siap ditumbuk ke dalam cili. Tekan2kan biar padat.
  7. Bila dah siap semua, susunkan dalam periuk. Masukkan sedikit santan pekat untuk tujuan merebus.
  8. Masak dengan menggunakan api yang sederhana pada mulanya dan kemudian kecilkan api bila solok lada dah hampir2 'sekhing'(masak sepenuhnya).
  9. Sedia untuk dihidangkan....

0 comments:

Transformasi ‘caca-marba’ pendidikan Malaysia – Mohd Faiez Mohd Ali -

Dalam laporan UN Education Index Malaysia berada di kedudukan 98 daripada 181 negara. Manakala kajian “Programme for International Student Assessment” (PISA), Malaysia corot di tangga 55 daripada 74. Bagi keputusan kajian “Trends in Mathematics and Science Study” (TIMSS) 2011 pula menunjukkan penurunan prestasi Matematik dan Sains mendadak sepanjang empat kali penilaian daripada tahun 1999.”
Apakah maksud semua laporan penilaian pendidikan antarabangsa ini? Maksudnya, para pelajar Malaysia adalah antara yang paling lemah apabila dibandingkan dengan pelajar-pelajar lain di seluruh dunia.
Namun begitu.
Dilaporkan juga Gred Purata Nasional (GPN) untuk peperiksaan PMR meningkat ketara untuk 5 tahun yang lalu iaitu 2.83 pada 2008, 2.78 pada 2009, 2.74 pada 2010 dan terbaru 2.71 pada 2011. Bilangan pelajar yang mendapat A di dalam Matematik juga meningkat dari 26.7 peratus pada 2010 kepada 28.9 peratus pada 2011 manakala untuk subjek Sains pula meningkat dari 18.5 peratus pada 2010 kepada 21.7 peratus pada 2011. Untuk SPM pula, pencapaian 2011 dikatakan pencapaian terbaik dalam masa 5 tahun dengan peningkatan GPN dari 5.19 pada 2010 kepada 5.04 pada 2011. (Rujukan Buku Sekolah Bukan Penjara, Universiti Bukan Kilang)
Apa pula maksud laporan peningkatan GPN mengikut prestasi PMR dan SPM ini? Maksudnya, selama berpuluh tahun kita menipu diri kita sendiri sehinggalah datang indeks antarabangsa keluaran UN Education Index, PISA dan TIMSS yang membongkar perihal budaya penipuan yang selama ini berakar dalam konsep pendidikan kita. Bagaimana mungkin GPN PMR dan SPM meningkat walhal para pelajar kita tercampak dalam kedudukan 2/3 tercorot di seluruh dunia? Rakyat Malaysia terkujat, sekali lagi.
Jadi sekarang kita sudah tidak boleh menipu diri sendiri lagi kerana seluruh dunia sudah mengetahui betapa terkebelakangnya para pelajar kita dalam bidang Sains, Matematik, literasi pembacaan dan penyelesaian masalah kritikal. Untungnya daripada kesedaran ini, kita dapat melihat beberapa usaha ‘transformasi’ pendidikan yang dijalankan Kementerian Pendidikan disamping cadangan tokoh negarawan seperti Tun Mahathir bagi menambah baik pendidikan kita.

Kementerian Pendidikan berjaya membuatkan masyarakat teruja dan bergantung harap dengan Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025 yang setebal 248 mukasurat (yang entah siapa nak baca?) dan memuatkan 11 anjakan strategik sebagai cadangan penyelesaian kepada masalah pendidikan kita.
Hasilnya, tercetus Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) yang menyeksa kehidupan para guru selama empat tahun berturut-turut dengan server yang lembab dan pertambahan kerja pengkeranian mengisi data dan ‘mencipta’ statistik para pelajar. PBS ini dimansuhkan selepas empat tahun berjalan menyebabkan para guru yang bersengkang-mata pukul empat pagi untuk mengisi data online dan berjerih-payah membuat dokumentasi fail pelajar berasa sakit hati dan usaha mereka seperti tersia-sia.
Selepas PBS, lahir pula Pentaksiran Tingkatan Tiga (PT3) secara terburu-buru yang sekali lagi menjadikan para pelajar tingkatan tiga pada tahun 2014 sebagai tikus makmal. Hampir dua tahun belajar mengikut format PMR sebelum mendapat ‘kejutan budaya’ PMR dimansuhkan dan digantikan dengan PBS yang ‘tak ada exam’. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan PT3 yang perlu dihadapi dengan masa persiapan kurang daripada dua bulan. Realitinya disaat para pelajar tingkatan tiga disuruh menghadap PT3, sebahagian besar para guru masih terkial-kial cuba memahami konsep PT3. Lalu bagaimana para guru yang masih belum benar-benar mahir dengan PT3 akan mempersediakan para pelajar untuk PT3 dalam tempoh masa kurang daripada dua bulan?
Tapi, ini kan Malaysia. Malaysia amat sinonim dengan perkataan ‘boleh’. Perkara ini sudah pernah pun berlaku dahulu sebagai contoh PPSMI dimana para pelajar dijadikan tikus makmal dan para guru menjadi bidan terjun yang mengendalikan tikus-tikus ini sebelum ‘eksperimen’ itu dihentikan kerana tekanan masyarakat.
Selain daripada itu, kita tidak lupa untuk mengidolakan polisi pendidikan negara lain. Negara seperti Finland, Korea Selatan dan Jepun sering kali menjadi bahan bicara ahli akademik terutamanya tatkala roadshow PPPM hangat dijalankan diseluruh negara dahulu. Kita sibuk melihat kepada teori pendidikan yang digunapakai negara-negara ini sehinggakan kita lupa masalah paling utama dalam pendidikan kita bukannya terletak dalam perbahasan teori sebaliknya di peringkat implementasi.
Masalah implementasi yang tidak pernah selesai
Saya pernah menulis tentang tiga perkara yang banyak mempengaruhi implementasi polisi pendidikan. Saya ingin berkongsi tentang dua perkara tersebut disini iaitu:
1. Mengajar mengikut kepakaran
2. Beban kerja pengkeranian yang terlampau banyak dan tidak mendatangkan faedah sebaliknya menjejaskan kualiti pengajaran dan pembelajaran
Dua perkara ini bukanlah perkara baru. Ianya pernah disebut dan diketengahkan semenjak tahun 80an, sepanjang tahun 90an sehinggalah sekarang dengan sasaran Wawasan 2020 hanya tinggal 6 tahun saja lagi. Namun, perkara ini masih tidak selesai-selesai. Bekas Presiden Kesatuan Perkhidmatan Perguruan Kebangsaan (KPPK) Siva Subramaniam pernah menyebut pada tahun 1995 tentang masalah para guru yang ditempatkan tanpa mengikut opsyen. Sedihnya, perkara ini masih lagi berterusan.
Tak perlu saya lambakkan statistik yang banyak dalam laporan-laporan dan kajian-kajian pendidikan. Sebaliknya saya ajak anda berborak dengan antara 400,000 orang guru yang anda kenal untuk mengetahui tentang realiti ‘penempatan guru’ di sekolah. Berapa ramai guru yang belajar Matematik tapi disuruh mengajar Bahasa Inggeris? Berapa ramai guru yang langsung tak pernah belajar teori pedagogi dan ilmu Sains tapi apabila masuk sekolah dipaksarelakan pentadbir untuk mengajar Sains? Dan berapa banyak sekolah yang masih kekurangan guru Kemahiran Hidup walaupun sudah bertahun-tahun matapelajaran itu dimasukkan dalam kurikulum?
Perkara kedua, beban kerja pengkeranian. Ini adalah masalah implementasi paling utama yang dihadapi pasukan pelaksana polisi pendidikan iaitu para guru. Dengan begitu banyak jenis fail yang perlu disediakan di sekolah, data-data yang perlu dimasukkan sama ada secara offline atau online secara berulang-ulang. Disamping perlu bertungkus-lumus membuat kerja seperti mengambil dan menghantar pelajar ke pertandingan, menghias dewan untuk sambutan hari kemerdekaan sehinggalah ke perkara-perkara seperti membina dan mengecat bangunan sekolah dan tandas. Sebenarnya, apa sahaja yang para guru tidak lakukan di sekolah selain mengajar?
Iya, tolong jangan buat-buat pelik seolah-olah anda sedang membaca berita hairan. Kerja guru bukan lagi mengajar. Kerja mengajar dalam kelas sekarang ini bukan lagi kerja paling utama. Sebaliknya banyak lagi benda-benda lain yang tiada langsung kaitan dengan pengajaran dan pembelajaran yang terpaksa para guru lakukan di sekolah dan diluar sekolah.
Walaupun sejak tahun 90an lagi kesatuan guru dan para guru sudah mengeluh meminta lebih ramai pembantu guru gred N17 untuk membuat kerja-kerja yang tak memerlukan kemahiran pendidikan, tapi nampaknya perkara ini seperti masih jauh untuk kita capai walaupun pada hakikatnya sasaran Wawasan 2020 itu semakin mendekat.
Implementasi sistem pengurusan pendidikan dan pengurusan hospital.
Cuba bayangkan jika cara kerja Kementerian Pendidikan kita diaplikasikan Kementerian Kesihatan.
Di hospital-hospital tidak terdapat ramai jururawat sebaliknya para doktor yang perlu melaksanakan tugas-tugas selain bidang kepakaran mereka. Apabila pesakit sampai, para doktor perlu mendaftarkan mereka dikaunter pendaftaran seperti mana guru kelas mendaftarkan para pelajar di awal tahun serta mengambil dan memasukkan data kedatangan setiap hari.
Setelah pendaftaran, para doktor perlu terlebih dahulu memasukkan data pesakit ke dalam fail pendaftaran mengikut kategori dan jenis penyakit. Sama seperti para guru yang perlu menyediakan fail untuk setiap pelajar mengikut bidang ko-kurikulum, kurikulum, disiplin dan peribadi. Belum masuk fail panitia, subjek, peperiksaan dan beratus-ratus lagi fail lain.
Dalam kekalutan para doktor yang mahu bersiap-sedia memeriksa pesakit mereka yang sakit, mereka akan kerap kali dilanda ombak-ombak pemeriksaan pegawai atasan yang datang untuk memeriksa kekemasan fail, data dan statistik. Bagaimana doktor-doktor ini boleh memeriksa dan merawat pesakit mereka dengan tenang jika asyik dikacau untuk dilihat pengurusan data dan fail mereka?
Belum kita kira jika para doktor sendiri yang perlu memandu ambulans untuk mengambil pesakit yang kemalangan jalanraya atau hampir meninggal kerana sakit jantung seperti mana para guru yang selalu-selalu disuruh menghantar para pelajar sama ada untuk menghadiri pertandingan, sakit ke klinik ataupun mengikuti rombongan.
Jika sistem sebegini diimplementasikan Kementerian Kesihatan di hospital-hospital maka semakin ramailah pesakit yang akan mati seperti mana ramainya pelajar kita yang seperti sudah ‘mati otak’ kerana walaupun 11 tahun belajar di sekolah tetapi masih berfikir dan menulis seperti budak tidak bersekolah. Untuk ini, siapa yang nak dipersalahkan? Guru? Eh, bukan kita sibuk-sibuk nak tengok para guru siapkan fail dan uruskan sekolah daripada bertungkus-lumus mengajar dan mendidik pelajar?

Memasukkan data dan statistik sama ada online ataupun offline, mengukur ketinggian dan berat badan murid, mengemaskini fail pengurusan yang beratus-ratus jenis, menghantar para murid ke sana ke sini dan pelbagai lagi benda remeh-temeh yang langsung tiada kesan signifikan kepada pengajaran dan pembelajaran dalam kelas serta sepatutnya boleh dilakukan pembantu pengurusan sekolah dengan kelulusan SPM.
Jadi, mengapa kita bersusah-payah melatih para guru dalam pedagogi dan teori pendidikan terkini jika di sekolah kita hanya perlu mereka untuk melakukan benda-benda yang remeh-temeh? Benda yang menghabiskan beratus-ratus rim kertas setiap hari hanya untuk ‘orang atas tengok’ sebelum diletakkan diatas rak sehingga berhabuk. Tambahan pula, kenapa pula orang atas sibuk nak tengok benda-benda ni? Sudah terang lagi bersuluh perkara-perkara yang remeh-temeh dan menyesakkan otak seperti pengurusan fail, data dan statistik ini semua tetap gagal membawa Malaysia gah dipersada pengukuran indeks antarabangsa seperti PISA dan TIMSS.
Transformasi pendidikan yang bakal gagal, sekali lagi.
Ambillah Fulbright Teaching Assistant daripada Amerika Syarikat ataupun guru pakar Bahasa Inggeris daripada India. Laksanakanlah subjek baru bagi menerapkan nilai moral dan sahsiah seperti yang dicadangkan Tun Mahathir baru-baru ini. Tirulah pelaksanaan pentaksiran berasaskan sekolah mirip kaedah Finland ataupun mengadaptasi keghairahan menjawab soalan peperiksaan dalam sistem Korea Selatan dan China.
Apa sahaja teori, polisi dan cadangan penambahbaikan yang datang daripada Kementerian Pendidikan Malaysia setakat ini, saya percaya semuanya bakal gagal. Dalam masa 10 tahun daripada sekarang kita akan mengulangi semula senario kegagalan (baca: corot di PISA dan TIMSS) dan percubaan transformasi (baca: rombakan pelan pembangunan pendidikan) yang kemudiannya bakal gagal sekali lagi. Kenapa? Kerana kita tidak menyelesaikan masalah akar iaitu ‘implementasi’.
Ini bukannya sekadar teori saya semata-mata. Lihat sahaja sejarah perkembangan pendidikan kita. Perkembangan kurikulum daripada General Syllabuses, ke Pendidikan Komprehensif, Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR), Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM) sehingga sekarang kita sudah memasuki fasa Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) serta Kurikulum Standard Sekolah Menengah (KSSM) yang memakan masa puluhan tahun untuk dibangunkan.
Begitu juga dengan pelbagai laporan dan pelan pendidikan daripada Laporan Razak (1956), Laporan Rahman Talib (1960), Laporan Jawatankuasa Kabinet (1979), penggubalan Akta Pendidikan (1996), Pelan Induk Pembangunan Pendidikan (2006 – 2010) dan kini Pelan Pambangunan Pendidikan Malaysia (2013 – 2025).
Mengapa setelah berjalannya kesemua laporan dan pelan pendidikan ini, kita masih bakal gagal menghasilkan pelajar yang cemerlang diperingkat dunia? Saya percaya kerana jurang pendidikan kita semakin melebar terutamanya di antara pelajar dari keluarga kelas atasan dan keluarga golongan pekerja.
Pelajar dari keluarga kelas atasan mempunyai kelebihan dari segi pengaruh dan kewangan untuk menempah pendidikan terbaik di sekolah-sekolah ternama di Malaysia disamping menghadiri kelas tusyen berbayar. Sebaliknya para pelajar golongan pekerja yang mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah harian biasa, terpaksa bergantung harap kepada sekolah dan para guru mereka.
Namun, guru mereka tidak mungkin dapat menyediakan perkhidmatan pendidikan terbaik. Kerana apa? Kerana guru mereka sibuk dikerah untuk menyediakan fail, menilik data, menyimpan statistik dan lain-lain pekerjaan remeh. Guru yang sebenarnya memegang jawatan Pegawai Perkhidmatan Pendidikan, kini lebih layak digelar sebagai Pegawai Pengurusan Pendidikan.
Apabila kita terlalu taksub dengan hal-hal pengurusan maka perkhidmatan pendidikan kita merudum jatuh. Kesannya, pelajar kita pergi sekolah dan tak sabar nak balik. Para guru pergi bekerja dan tak sabar nak bercuti. Para pentadbir bagi kerja dengan alasan ‘orang atas suruh buat’ sebab ‘nanti dia nak datang tengok’. Tak hairanlah kenapa kualiti pendidikan kita terus-menerus berenang di dalam longkang.
Kesimpulannya, saya lihat perkara paling utama yang perlu dilakukan untuk memulihara keberkesanan pendidikan kita adalah dengan cara mengembalikan peranan, tanggungjawab serta kedudukan guru di tempat yang sepatutnya iaitu di dalam kelas, berhadapan dengan klien utama mereka iaitu para pelajar.
Walaubagaimanapun, perkara ini masih gagal disedari mereka yang sekarang ini sedang sibuk menyuruh guru menyiapkan lima jenis laporan berasingan untuk PT3, masukkan statistik markah pelajar di dua portal yang berbeza, masukkan data kedatangan setiap hari, data disiplin setiap minggu dan pelbagai lagi kerja pengurusan lain. Semua ini atas nama ‘transformasi’ pendidikan.
Transformasi apa? Transformasi caca-marba. – 22 November, 2014.
* Ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan The Malaysian Insider.
- See more at: http://www.themalaysianinsider.com/rencana/article/transformasi-caca-marba-pendidikan-malaysia-mohd-faiez-mohd-ali#sthash.opuQ3QDr.dpuf

0 comments:

Tips Pelabur Hartanah yang berjaya


Satu ketika dulu kami pernah berkongsi kisah hidup Saudara Faizul Ridzuan yang berjaya melepasi saat sukar dalam hidupnya hingga menjadi seorang pelabur hartanah yang berjaya.
Kali ini kami ingin bawakan sekali lagi kisah beliau dengan lebih lengkap, berserta beberapa rahsia telah beliau sudi kongsikan khas untuk mereka yang berminat mahu menceburi pelaburan hartanah.
Harapan kami kisah ini dapat memberikan inspirasi untuk anda.
________________________________
KENAPA RAMAI YANG TAK MAMPU BELI HARTANAH DAN APA YANG ANDA PERLU BUAT?
Salam semua,
Saya dapati yang kisah saya yang diterbitkan di surat-kabar Malay Mail semalam mendapat sambutan yang sangat positif yang berjaya mendapat lebih 200 SHARE kurang daripada 24 jam. Jadi untuk kawan-kawan yang lebih selesa membaca dalam BM, saya tranlasikan artikel ini dan saya tambahkan pandangan saya kerana saya fikir mungkin ramai yang boleh dapat manfaat melalui perkongsian saya.
Saya ringkaskan pengenalan saya kepada point berikut :
1. Bermula melabur dari tahun 2005 ketika berumur 24 tahun dengan bermodalkan duit sendiri RM2,000 untuk pembelian rumah pertama. Sudah membeli lebih daripada 40 hartanah sehinnga tahun 2014.
2. Sebab ramai rakan online yang mahu baca perkongsian saya, saya telah menulis buku – WTF? 23 Hartanah Sebelum 30 – yang menghuraikan secara terperinci pengalaman saya dalam pelaburan hartanah.
Perkongsian perjalanan saya dari seorang yang hanya makan-gaji ke pelabur hartanah:
• Latar belakang saya biasa sahaja. Ibu saya adalah penjawat kerajaan yang mengambil pencen awal, dan ayah saya seorang yang melakukan pelbagai kerja dan perniagaan sebelum menetap untuk mengusahakan perkhidmatan cuci kereta. Saya memang berminat dengan dunia perniagaan, tetapi sebab tiada modal saya mula melabur dahulu. Dan selepas membuat banyak research, saya dapati pelaburan hartanah adalah paling sesuai untuk saya kerana risikonya dan keperluan modalnya yang kecil. Impian kita mungkin masih jauh, tapi tak semestinya kita kena tunggu dah banyak duit baru nak bermula. Kita bermula gunakan apa yang kita ada, secepat yang boleh.
• Orang tak berwang perlu lebih kreatif. Saya tidak datang dari keluarga yang senang atau berada. Ketika saya bermula, saya hanya mempunyai RM2,000.00 di dalam bank. Saya meminjam selebihnya melalui pinjaman kreatif. Sebagai contoh pada masa itu, rakan saya perlu membeli sebuah laptop, dan pada masa itu saya baru sahaja memiliki kad kredit. Peluang saya nampak waktu itu adalah saya boleh beli laptop itu dengan skim pembayaran ansuran selama 12-24 bulan, tanpa faedah. Saya fikir saya boleh ambil duit cash dari rakan saya dan simpan dlm bank dulu, dan saya bayar ansuran bulanan perlahan-lahan. Saya ulangi process yang sama dan selepas 4 bulan saya berjaya mengumpul lebih dari RM20,000.00 untuk digunakan untuk pelaburan menggunakan kaedah ini.
• Bagi saya, saya jenis yang konservatif dalam pelaburan. Ramai orang beranggapan saya seorang yang suka ambil risiko yang tinggi disebabkan saya beli banyak hartanah. Realitinya, saya cuba melabur dengan mengunakan modal paling minimum yang boleh saya buat. Ada banyak hartanah yang saya beli tanpa mengeluarkan satu sen. Strategi saya ringkas sahaja- iaitu membeli hartanah yang berharga dibawah pasaran, dan sewa harus melebihi bayaran ansuran bulanan.
• Belia atau golongan muda hari ini ramai yang merungut harga hartanah mahal, tapi realitinya keutamaan mereka bukanlah simpanan dan pelaburan. Gaji pertama saya adalah RM600.00 saya mampu hidup. Saya beli rumah pertama ketika gaji saya RM2,500. Ramai belia sekarang yang bergaji lebih dari RM3,000 tapi tak mampu beli rumah kerana komitmen mereka tinggi dan tiada simpanan. Cuba kita perhatikan kereta, telefon bimbit dan pakaian mereka dan tidak hairanlah kenapa mereka tidak boleh menyimpan. Ia kembali kepada keutamaan. Ramai belia hari ini saya tengok tak kisah berbelanja RM10 untuk beli kopi berjenama, dan belanja RM30 setiap kali makan di luar.
• Masalah atau “jenayah kewangan” terbesar yang belia sekarang buat, adalah pembelian kereta. Mereka berfikir ia merupakan keperluan, tapi ia bukan. Bagi saya, kereta merupakan kemewahan / keinginan. Saya sendiri beli kereta pertama selepas beli hartanah yang ke-12, dan saya beli kereta terpakai je. Saya pernah kira, kalau kita beli kereta baru termurah di pasaran (Perodua), kita kena belanjakan minimum RM1,000.00 sebulan kerana ansuran kereta, duit minyak petrol, toll, dan penyelenggaraan. Ramai yang mampu bayar ansuran bulanan tetapi lupa kos-kos lain yang datang dgn pemilikan kenderaan. Kereta, adalah beban liabilitl yang semakin lama akan susut nilainya.
• Banyak golongan muda mengikat / mengaitkan kebahagiaan kepada pemilikan kebendaan. Ini bukan sesuatu yang susah difahami. Jika anda menggunakan wang untuk membeli benda, anda hanya akan memiliki benda, dan bukan wang. Jadi kita ada pilihan untuk memiliki pakaian terkini atau handfon baru, atau anda mahu lebih berharta / berduit.
• Tujuan saya menulis buku, bukan sebab nak jadi kaya. Saya lakukan atas minat nak berkongsi ilmu dan pengalamn saya yang tak sebanyak mana dan buat sedikit pendapatan pasif. Untung jualan buku bukan banyak mana, hanya RM4 untuk setiap buku. Saya fikir saya akan cukup gembira kalau saya dapat menjual 1,000 naskah, itu akan membuat saya. Saya cukup terkejut apabila saya diberitahu bahawa jualan buku saya melebihi jualan buku bekas Pendana Menteri negara kita. Sebgai penulis baru, memang saya terkejut tapi saya bersyukur sebab ini rezeki saya yang Allah S.W.T nak beri.
• Saya lihat ada segelintir pihak yang tak suka kepada pelabur hartanah. Mereka berpendapat pelabur hartanah adalah penyebab utama kenaikan harga hartanah. Bagi saya pendapat mereka ni kurang tepat. Harga hartanah di seluruh dunia dalam jangka masa panjang memang sentiasa akan naik walaupun tanpa penglibatan pelabur hartanah. Fenomena ini dah berlaku semenjak 200-300 tahun lagi. Mereka yang merungut mungkin lebih suka melabur dalam besi buruk ( kereta, modify kereta, jam tangan, dan handphone).
• Baru-baru ini, kami melancarkan portal hartanah pertama yang mesra-Bumiputera, di‘carirumah.com.my’. Kami kongsikan pelbagai maklumat berkaitan hartanah kepada pembeli hartanah. Ia merupakan portal pertama yang dilakukan secara dwi-bahasa, Bahasa Kebangsaan dan Bahasa Inggeris dan kami mulainya kerana tiada siapa pun yang menawarkannya. Kami nak rapatkan jurang ilmu untuk pelabur yang kurang faham membaca dalam bahasa Inggeris.
• Nasihat akhir saya untuk golongan belia yang mahu memiliki atau membeli hartanah :
o Untuk melabur dalam bidang hartanah, kena buat persediaan terutamanya dari segi ilmu. Saya sendiri belajar 2 tahun sebelum beli rumah pertama. Ketika saya mula melabur, tiada program yang saya mampu pergi kerana semua program harganya lebih RM3,000.00 untuk hadir ke seminar-seminar pelaburan hartanah. Sekarang anda ada banyak alternatif yang murah keana ada banyak program yang harganya tak sampai RM100. Dalam seminar dua-hari yang saya terlibat lalu, kami hanya mengenakan bayaran RM90 seorang, jadi kini anda mempunyai banyak pilihan hari ini.
o Kedua, anda juga perlu menjauhkan diri dari mentaliti yang mengharapkan kerajaan memberikan rumah murah dan mampu milik. Ada banyak alternatif di luar sana, anda kena belajar utk buka mata. Saya masih boleh cari apartment 3 bilik di Damansara pada harga tak sampai RM200,000 hari ini sebab saya ada ilmu untuk tengok.
o Kereta – Jika anda memang perlu sangat beli kereta, beli kereta 2nd hand semurah yang boleh dan beli kereta tunai / cash. Jadikan kereta anda sebagai aset, bukan sebagai beban,
Saya doakan anda lebih celik-wang dan berjaya pada masa kelak.

Sumber :http://thevocket.com/tips-dari-makan-gaji-ke-pelabur-hartanah/

0 comments:

PicoSA mampu lahirkan pencipta muda kreatif

SHAH ALAM 15 Okt. - Penganjuran Pertandingan Inovasi Politeknik Shah Alam (PicoSA) mampu melahirkan pencipta muda yang kreatif dalam inovasi sesuatu produk untuk kegunaan orang ramai serta industri kecil dan sederhana (IKS).
Pengurus Kanan Perkhidmatan Pengurusan AdvancePact Sdn. Bhd., Siti Ainol Khabtiah Mohd. Jamil berkata, kreativiti merupakan salah satu daripada kualiti yang dikehendaki oleh syarikat-syarikat multinasional dalam mencari pekerja.
"Kreativiti merupakan nilai tambah dalam bidang pekerjaan kerana syarikat-syarikat besar sentiasa mencari idea baharu untuk memenuhi permintaan pelanggan.
"Justeru, saya melihat pertandingan ini adalah wadah untuk melahirkan pelajar yang mampu bersaing di peringkat lebih tinggi," katanya.
Beliau berkata demikian semasa berucap dalam majlis perasmian penutup PicoSA di Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah (PSSAAS) di sini, semalam.
Yang hadir sama ialah Timbalan Pengarah Akademik PSSAAS, Norehan Md. Shariff dan Timbalan Pengarah Sokongan Akademiknya, Sharoni Ismail.
Siti Ainol Khabtiah menambah, pada masa ini tidak ramai pelajar yang mempunyai pemikiran kreatif kerana mereka hanya menumpukan kepada akademik semata-mata.
Sementara itu, sebanyak 50 pasukan menyertai PicoSA pada kali ini.
Rekaan yang dinamakan Uni'craft iaitu produk kraf tangan mesra pengguna dan alam dipilih sebagai pemenang tempat pertama kategori perdagangan.
Sistem Acuan Biskut Kacang yang dapat meningkatkan penghasilan produk IKS sebanyak lima hingga enam kali ganda berbanding kaedah tradisional dipilih memenangi kategori kejuruteraan.

0 comments:

Strawberi & Karipap Sesat Kat Paris' mencuit hati, tak puas ditonton!

'Strawberi & Karipap Sesat Kat Paris' mencuit hati, tak puas ditonton!
Supertelefilem 'Strawberi Karipap Sesat Kat Paris' buat pertama kali menggabungkan Lisa Surihani dan Nabil ahmad sebagai pasangan suami isteri
KUALA LUMPUR: Bersempena musim cuti persekolahan ini, Astro First Eksklusif membawakan supertelefilem 'Strawberi Karipap Sesat Kat Paris.'

Pengarahnya, P Prem Anand Pillai berpuas hati dengan prestasi barisan pelakon, terutamanya gandingan Lisa Surihani dan Nabil Ahmad yang menghidupkan karakter pasangan suami isteri Sofia dan Faris yang berbulan madu di Paris.

"Selama ini, kita sering saksikan gandingan mantap Lisa dengan Aaron Aziz dalam naskhah berat seperti filem 'Ombak Rindu'.

"Tapi kali ini, Lisa digandingkan dengan Nabil yang juga seorang pelawak. Ternyata, Nabil juga boleh berlakon watak serius dan ada keserasian dengan Lisa, walaupun pada mulanya dia nampak agak malu-malu dengan Lisa yang menjadi pasangannya dalam cerita ini," katanya.

Berkongsi lanjut, dari segi konsep dan idea asal, kata Prem, ia adalah daripada pihak Astro Ceria sendiri.

"Saya tidak menafikan cerita Strawberi & Karipap ini mengambil inspirasi daripada filem terkenal Hollywood seperti Parent Trap. Namun, ia ada kelainan dari segi skrip dan jalan ceritanya.

"Penggambaran supertelefilem ini berlangsung pada Mei lalu, tetapi hanya siap sepenuhnya bulan lalu.

"Ia juga membabitkan 90 peratus lokasi menarik sekitar Paris seperti Menara Eiffel, Champs-Elysees, Notre Dame, Love Bridge dan Arc D Triomphe. Penggambaran selebihnya pula dibuat di Kuala Lumpur," katanya.

Prem ditemui pada sidang media Supertelefilem Strawberi & Karipap Sesat Kat Paris yang berlangsung di pawagam TGV One Utama di sini, baru-baru ini.

Hadir sama, Naib Presiden Bahagian GenNext Astro, Putri Yasmin Megat Zaharuddin.

Ditanya, jika dia ada perancangan untuk membuat sambungan cerita itu, kata Prem, semuanya bergantung pada maklum balas daripada penonton nanti.

"Pihak kami memang ada perancangan ke arah itu, tetapi dengan mencari lokasi penggambaran di negara lain pula.

"Pada masa sama, pihak kami turut mempunyai perancangan untuk menerbitkan supertelefilem itu ke layar perak pula pada masa depan jika mendapat sambutan hebat dan berterusan daripada penonton nanti," katanya.

Telefilem yang berunsurkan nilai kekeluargaan ini boleh ditonton dengan melanggannya di saluran 480. 
Boleh layana lagu tema nyer oleh Daiyan Trisha ft faizukul AF

0 comments: